23 September 2025 - 23:48
Source: ABNA
Emir Qatar: "Netanyahu Memimpikan Mengubah Wilayah Arab Menjadi Wilayah Pengaruh Israel"

Emir Qatar menekankan dalam Majelis Umum PBB ke-80: "Netanyahu memiliki impian untuk mengubah wilayah Arab menjadi wilayah pengaruh Israel."

Menurut kantor berita ABNA, mengutip situs web Perserikatan Bangsa-Bangsa, Tamim bin Hamad Al Thani, Emir Qatar, mengumumkan pada hari Selasa dalam pidatonya di Majelis Umum PBB ke-80: "Kemerosotan logika sistem internasional di hadapan logika kekuasaan berarti kemenangan hukum rimba. Legitimasi internasional harus kembali ke efektivitasnya."

Mengenai hal ini, Emir Qatar melanjutkan: "Doha menjadi sasaran serangan pengkhianatan yang menargetkan delegasi Hamas. Enam orang, termasuk seorang warga negara Qatar, mati syahid dan 18 lainnya terluka. Agresi ini merupakan pelanggaran nyata terhadap norma-norma internasional. Agresi terhadap Doha menunjukkan serangan terhadap negara mediator dan pencinta damai. Sebagai negara mediator, kami menampung delegasi dari Hamas dan Israel dan kami berhasil membebaskan 148 tawanan."

Tamim bin Hamad Al Thani menambahkan: "Tujuan sebenarnya Israel adalah untuk menghancurkan Gaza dan menggusur penduduknya. Tidak pernah ada keraguan bahwa pembersihan etnis dan pemaksaan realitas baru di wilayah tersebut adalah tujuan dari perang ini. Perdana Menteri Israel memimpikan untuk mengubah wilayah Arab menjadi wilayah pengaruh Israel, dan negara-negara Arab dan Islam telah memperingatkan tentang konsekuensi dari ilusi berbahaya ini. Perdana Menteri Israel bangga telah mencegah pembentukan negara Palestina dan mencegah pencapaian perdamaian."

Ia melanjutkan: "Perdana Menteri Israel ingin melanjutkan perang karena dia percaya pada apa yang disebutnya 'seluruh Israel'. Israel tidak puas dengan permukiman dan gencatan senjata, tetapi ingin memaksakan kehendaknya pada wilayah Arab di sekitarnya. Siapa pun yang menentang ini, adalah teroris atau anti-Semit. Saya menghargai solidaritas internasional dengan Qatar, termasuk pernyataan Dewan Keamanan yang dengan suara bulat mengutuk agresi tersebut. Kami melakukan mediasi yang sulit untuk menghentikan perang, membebaskan tahanan dan tawanan, serta mengirimkan bantuan ke Gaza. Perdana Menteri Israel, yang bangga telah mengubah wajah Timur Tengah dalam dua tahun terakhir, sebenarnya berarti bahwa Israel akan melakukan intervensi di mana pun dan kapan pun ia mau. Kami menghargai peran negara-negara yang telah mengakui negara Palestina."

Your Comment

You are replying to: .
captcha